Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , BUKA SETIAP HARI
Beranda » ARTIKEL MENARIK » Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia

Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia

Diposting pada 23 June 2020 oleh dian | Dilihat: 378 kali

Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia

Sejarah SONGKOK – Munculnya peci di tanah Melayu, atau beberapa masyarakat menyebutnya songkok atau kopiah, berasal dari para pedagang Arab yang datang ke Kepulauan Melayu ketika melakukan perdagangan dan penyebaran agama Islam. Menurut Rozan Yunos, dalam artiker berjudul “The Origin of the Songkok or Kopiah” yang diterbitkan oleh The Brunei Times, songkok merupakan bagian dari kelengkapan pakaian sehari-hari masyarakat di Kepulauan Melayu sekitar abad ke-13 M.

Terjadi beberapa pendapat mengenai penyebaran peci di Indonesia. Hal itu dikarenakan orang-orang Arab, sebelum menyebarkan agama Islam di Indonesia sudah mulai meninggalkan tradisi menggunakan peci. Ada pula yang menyebutkan bahwa peci pertama kali dibuat oleh Sunan Kalijaga ketika membuat mahkota khusus untuk Sultan Fatah yang diberi nama “kuluk”. Digambarkan bahwa kuluk ini mirip dengan peci, hanya saja ukurannya lebih besar.
Di beberapa negara Islam, terdapat penutup kepala yang digunakan untuk beribadah, sama seperti songkok.  Turki dikenal fez, yang berasal dari Yunani Kuno kemudian diadopsi oleh Turki Ottoman, dan  Mesir dikenal tarboosh.  Asia Selatan fez dikenal sebagai Roman Cap atau Rumi Cap. Bentuknya agak berbeda dengan penutup kepala yang biasa digunakan oleh orang-orang dari Arab.
Sejarah penggunaan peci di Indonesia, tidak selalu identik dengan penyebaran agama Islam saja, tetapi erat kaitannya juga dengan pergerakan bangsa mencapai kemerdekaan. Adalah Sukarno yang memelopori sekaligus memopulerkan peci sebagai identitas bangsa Indonesia. Dalam buku otobiografinya yang berjudul “Penyambung Lidah Rakyat”, Sukarno bercerita mengenai tekadnya mengenakan peci sebagai lambang pergerakan bangsa Indonesia.
Awal abad ke-20, di sekolah dokter, Stovia, pemerintah membuat aturan mengenai cara berpakaian masyarakat pribumi yang harus menggunakan blangkon dan sarung batik. Hal tersebut diberlakukan bagi siswa yang berasal dari Jawa dan memeluk agama Islam. Bagi siswa yang berasal dari Maluku, yang beragama Kristen, diperbolehkan memakai pakaian orang Eropa seperti dasi, jas, dan topi. Terlihat bahwa pemerintah Belanda ingin memisahkan persatuan masyarakat Indonsia melalui perbedaan etnis, dan agama. Akibatnya banyak siswa yang menolak menggunakan blangkon sebagai bentuk penolakan terhadap politik colonial “divide et impera”.
Melihat hal tersebut, pada Juni 1921 Sukarno memilih menggunakan peci untuk mengikuti pertemuan Jong Java di Surabaya. Awalnya Sukarno ragu untuk memakai peci karena takut ditertawakan. Akan tetapi ia mengatakan kepada dirinya untuk tidak ragu, kalau ingin menjadi pemimpin harus berani memulai sesuatu yang baru. Ketika sudah dekat dengan tempat pertemuan, Sukarno berhenti sejenak dan bersembunyi di balik tukang sate. Setelah ragu sebentar, Sukarno kembali berkata kepada dirinya : “Ayo Maju. Pakailah pecimu. Tarik nafas yang dalam! Dan masuk sekarang!”
Sukarno dalam pertemuan Jong Java tersebut kemudian menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan lambang kepribadian rakyat, dan peci adalah jawabannya. Sukarno menegaskan pula bahwa peci dipakai oleh pekerja-pekerja Melayu, tetapi itu adalah milik rakyat Indonesia. Menurut Sukarno sendiri peci berasal dari kata “pet” yang berarti topi, dan “je”, yang dalam bahasa belanda menunjuk sesuatu yang bersifat kecil.
Sumber : Zaenuddin. 2015. Asal Usul Benda-Benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe. Jakarta : Penerbit Change.

LINK MARKETPLACE ANEKA SONGKOK :

TOKOPEDIA JOMBANG

TOKOPEDIA JKT

LAZADA

SHOPEE

GROSIR SONGKOK BISA CEK DISINI

Bagikan informasi tentang Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia kepada teman atau kerabat Anda.

Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia | PRODUSEN SONGKOK : ANEKA SONGKOK

Belum ada komentar untuk Bung Karno dan Sejarah Munculnya Penggunaan Songkok Atau Peci di Indonesia

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
SIDEBAR

Maps